Secara formal, istilah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) pertama kali digunakan setelah ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1960[1]. Pertimbangan pemerintah saat itu, adalah untuk memperbaiki dan memajukan pendidikan tenaga ahli agama Islam guna keperluan Pemerintah dan masyarakat. Pembentukan IAIN dilaksanakan dengan menggabungkan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Yogyakarta (yang dibentuk dengan Peraturan pemerintah Republik Indonesia (yogyakarta) Nomor 34 tahun 1950) dan Akademi Dinas Ilmu Agama (yang dibentuk dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 1 tahun 1957). Dibentuknya IAIN tersebut bermaksud untuk memberi pengajaran tinggi dan menjadi pusat untuk mengembangkan dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang agama Islam. Menurut Azyumardi Azra, dari segi usia, IAIN sebenarnya termasuk perguruan tinggi yang relatif mapan ditanah air, muncul dari cita-cita umat Islam Indonesia yang ingin memajukan ajaran Islam di Indonesia.